Saturday, January 7, 2017

Assalamualaikum Wr Wb.
Selamat Malam . . .
Ok Pada kesempatan kali ini saya akan share tentang sistem kemanan di jaringan. dan tentunya ini merupakan sebuah Tugas Harian saya pada mata pelajaran Keamanan Jaringan di Kelas XII Teknik Komputer Jaringan di SMK Negeri 1 Tambelangan. OK Langsung saja ya Guyss...... -_-

STRUKTUR DARI KEAMANAN JARINGAN :

Perkembangan teknologi komputer, selain menimbulkan banyak manfaat juga memiliki banyak sisi buruk. Salah satunya adalah serangan terhadap sistem komputer yang terhubung ke Internet. Sebagai akibat dari serangan itu, banyak sistem komputer atau jaringan yang terganggu bahkan menjadi rusak. Untuk menanggulangi hal tersebut, diperlukan sistem keamanan yang dapat menanggulangi dan mencegah kegiatan-kegiatan yang mungkin menyerang sistem jaringan kita.

Masalah-masalah tersebut antara lain adalah sebagai berikut:

  • Pemeliharaan validitas dan integritas data atau informasi tersebut
  • Jaminan ketersediaan informasi bagi pengguna yang berhak 
  • Pencegahan akses sistem dari yang tidak berhak 
  • Pencegahan akses informasi dari yang tidak berhak
HAL YANG MEMBAHAYAKAN DI JARINGAN
Kegiatan dan hal-hal yang membahayakan keamanan jaringan antara lain adalah hal-hal sebagai berikut: 
1. Probe 
Probe atau yang biasa disebut probing adalah suatu usaha untuk mengakses sistem atau mendapatkan informasi tentang sistem. Contoh sederhana dari probing adalah percobaan log in ke suatu account yang tidak digunakan. Probing dapat dianalogikan dengan menguji kenop-kenop pintu untuk mencari pintu yang tidak dikunci sehingga dapat masuk dengan mudah. Probing tidak begitu berbahaya bagi sistem jaringan kita namun biasanya diikuti oleh tindakan lain yang lebih membahayakan keamanan.

2. Scan
Scan adalah probing dalam jumlah besar menggunakan suatu tool. Scan biasanya merupakan awal dari serangan langsung terhadap sistem yang oleh pelakunya ditemukan mudah diserang.

3. Account Compromise 

4. Root Compromise

5. Packet sniffer


    Packet sniffer adalah sebuah program yang menangkap (capture) data dari paket yang lewat di jaringan. Data tersebut bisa termasuk user name, password, dan informasi-informasi penting lainnya yang lewat di jaringan dalam bentuk text. Paket yang dapat ditangkap tidak hanya satu paket tapi bisa berjumlah ratusan bahkan ribuan, yang berarti pelaku mendapatkan ribuan user name dan password. Dengan  password itu pelaku dapat mengirimkan serangan besarbesaran ke sistem. 

6. Denial of Service
 Denial of service (DoS) bertujuan untuk mencegah pengguna mendapatkan layanan dari sistem. Serangan DoS dapat terjadi dalam banyak bentuk. Penyerang dapat membanjiri (flood) jaringan dengan data yang sangat besar atau dengan sengaja menghabiskan sumber daya yang memang terbatas, seperti process control block (PCB) atau pending network connection. Penyerang juga mungkin saja mengacaukan komponen fisik dari jaringan atau memanipulasi data yang sedang dikirim termasuk data yang terenkripsi.

7. Exploitation of Trust 

8. Malicious Code

9. Internet Infrastructure Attacks 

PERENCANAAN KEAMANAN :
    Untuk menjamin keamanan dalam jaringan, perlu dilakukan perencanaan keamanan yang matang berdasarkan prosedur dan kebijakan dalam keamanan jaringan. Perencanaan tersebut akan membantu dalam hal-hal berikut ini: 
1. Menentukan data atau informasi apa saja yang harus dilindungi
2. Menentukan berapa besar biaya yang harus ditanamkan dalam melindunginya
3. Menentukan siapa yang bertanggung jawab untuk menjalankan langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi bagian tersebut

METODE KEAMANAN JARINGAN :
Dalam merencanakan suatu keamanan jaringan, ada beberapa metode yang dapat diterapkan. Metode-metode tersebut adalah sebagai berikut:

A. Pembatasan akses pada suatu jaringan 
    Ada 3 beberapa konsep yang ada dalam pembatasan akses jaringan, yakni sebagai berikut: 
    1. Internal Password Authentication 
        Password yang baik menjadi penting dan sederhana dalam keamanan suatu jaringan. Kebanyakan masalah dalam keamanan jaringan disebabkan karena password yang buruk. Cara yang tepat antara lain dengan menggunakan shadow password dan menonaktifkan TFTP.
    
    2. Server-based password authentication
    
    3. Firewall dan Routing Control
       Untuk firewall akan dijelaskan pada bagian selanjutnya.

    4. Menggunakan metode enkripsi tertentu
        Dasar enkripsi cukup sederhana. Pengirim menjalankan fungsi enkripsi pada pesan plaintext, ciphertext yang dihasilkan kemudian dikirimkan lewat jaringan, dan penerima menjalankan fungsi dekripsi (decryption) untuk mendapatkan plaintext semula. Proses enkripsi/dekripsi tergantung pada kunci (key) rahasia yang hanya diketahui oleh pengirim dan penerima. Ketika kunci dan enkripsi ini digunakan, sulit bagi penyadap untuk mematahkan ciphertext, sehingga komunikasi data antara pengirim dan penerima aman. Lebih lanjut mengenai enkripsi akan dijelaskan pada bagian selanjutnya. 

   5. Pemonitoran terjadwal terhadap jaringan
       Proses memonitor dan melakukan administrasi terhadap keamanan jaringan akan dibahas pada bagian lain. 


PASSWORD :
Akun administrator pada suatu server sebaiknya diubah namanya dan sebaiknya hanya satu akun saja yang dapat mengakses. Pada sistem operasi Windows, cara membuat password adalah sebagai berikut: 
1. Tekan tombol START pada start menu 
2. Klik Control Panel 
3. Klik User Account
4. klik create a password 
5. Masukkan password 
6. Tekan tombol create password

Pemberian password yang tepat dengan kebijakan keamanan dalam akun admin, password itu harus memiliki suatu karakter yang unik dan sukar ditebak. Ada beberapa karakter yang dapat digunakan agar password sukar untuk ditebak, antara lain adalah sebagai berikut: 
1. Karakter # 
2. Karakter % 
3. Karakter $ 

Untuk melakukan pengujian terhadap password yang dibuat. Ada utilitas yang dapat digunakan untuk mengetes kehandalan password, yaitu dengan menggunakan software seperti avior yang bertujuan untuk melakukan brute-force password. Kewenangan akses bagi user lain dalam satu perusahaan perlu didokumentasikan, hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan klien. Kewenangan user selain administrator antara lain adalah memasukkan data-data terbaru sesuai dengan tujuan tertentu untuk memenuhi kebutuhan klien. 

METODE ENKRIPSI :
Kriptografi macam ini dirancang untuk menjamin privacy, mencegah informasi menyebar luas tanpa ijin. Akan tetapi, privacy bukan satu-satunya layanan yang disediakan kriptografi. Kriptografi dapat juga digunakan untuk mendukung authentication (memverifikasi identitas user) dan integritas (memastikan bahwa pesan belum diubah). Kriptografi digunakan untuk mencegah orang yang tidak berhak untuk memasuki komunikasi, sehingga kerahasiaan data dapat dilindungi. Secara garis besar, kriptografi digunakan untuk mengirim dan menerima pesan. Kriptografi pada dasarnya berpatokan pada key yang secara selektif telah disebar pada komputerkomputer yang berada dalam satu jaringan dan digunakan untuk memproses suatu pesan

Ada beberapa jenis metode enkripsi, sebagai berikut:

1. DES
    DES adalah mekanisme enkripsi data yang sangat popular dan banyak digunakan. Ada banyak implementasi perangkat lunak maupun perangkat keras DES. DES melakukan transformasi informasi dalam bentuk plain text ke dalam bentuk data terenkripsi yang disebut dengan ciphertext melalui algoritma khusus dan seed value yang disebut dengan kunci. Bila kunci tersebut diketahui oleh penerima, maka dapat dilakukan proses konversi dari ciphertext ke dalam bentuk aslinya. Kelemahan potensial yang dimiliki oleh semua sistem enkripsi adalah kunci yang harus diingat, sebagaimana sebuah password harus diingat. Bila kunci ditulis dan menjadi diketahui oleh pihak lain yang tidak diinginkan, maka pihak lain tersebut dapat membaca data asli. Bila kunci terlupakan, maka pemegang kunci tidak akan dapat membaca data asli. Banyak sistem yang mendukung perintah DES, atau utility-utility dan library yang dapat digunakan untuk DES. 

2. PGP (Pretty Food Privacy) 
    PGP dibuat oleh Phil Zimmerman, menyediakan bentuk proteksi kriptografi yang sebelumnya belum ada. PGP digunakan untuk melindungi file, email, dan dokumen-dokumen yang mempunyai tanda digital dan tersedia dalam versi komersial mapun freeware. 

3. SSL 
    SSL singkatan dari Secure Socket Layer adalah metode enkripsi yang dikembangkan oleh Netscape untuk keamanan Internet. SSL mendukung beberapa protokol enkripsi yang berbeda, dan menyediakan autentifikasi client dan server. SSL beroperasi pada layer transport, membuat sebuah kanal data yang terenskripsi sehingga aman, dan dapat mengenkrip berbagai tipe data. Penggunaan SSL sering dijumpai pada saat berkunjung ke sebuah secure site untuk menampilkan sebuah secure document dengan Communicator. 

4. SSH 
    SSH adalah program yang menyediakan koneksi terenkripsi pada saat melakukan login ke suatu remote system. SSH merupakan suatu set program yang digunakan sebagai pengganti rlogin, rsh, dan rcp dalam segi keamanan. SSH menggunakan kriptografi kunci public untuk mengenkrip komunikasi antara dua host, sehingga juga melakukan autentikasi terhadap user. SSH dapat digunakan untuk mengamankan proses login ke suatu remote system atau menyalin data antar host, karena mencegah terjadinya pembajakan sesi. SSH melakukan kompresi data [ada koneksi yang terjadi, dan mengamankan komunikasi X11 (untuk sistem berbasis Unix) antar host. 
SSH dapat digunakan dari workstation dengan sistem windows dengan server berbasis unix. 

Berikut ini adalah cara-cara yang dapat dilakukan dalam mengenkripsi sebuah file di sistem operasi Microsoft Windows: 
1. Klik kanan pada file yang ingin dienkripsi
2. Klik Properties
3. Klik tab General 
4. Tekan tombol Advanced 
5. Beri tanda check pada Encrypt contents to secure data


6. Kemudian tekan tombol OK 
 
Jika file hasil enkripsi tersebut disalin dan dibuka oleh user lain, maka akan muncul pesan error seperti :

1. Username does not have access privileges, atau
2. Error copying file or folder

MEMONITOR JARINGAN :
Ancaman pada jaringan yang perlu dimonitoring dan diwaspadai oleh administrator jaringan antara lain adalah sebagai berikut:

1. Program perusak seperti virus, trojan, worm, dsb. 
  Virus dan program perusak lain memiliki kemungkinan yang besar untuk dapat membahayakan keamanan suatu jaringan. Salah satu hal yang dapat dilakukan oleh administrator jaringan adalah melakukan instalasi program antivirus pada workstation. Perangkat anti virus memiliki fungsi untuk mendefinisikan dan membasmi virus, worm, trojan yang akan masuk ke dalam suatu workstation. Perangkat anti virus yang dapat digunakan oleh suatu workstation adalah sebagai berikut:

2. Norton AV (www.norman.com) 

3. Kaspersky AV 

4. McAfee AV
Akan tetapi, antivirus tidak akan menjadi suatu penangkalan yang berguna jika administrator tidak melakukan pembaharuan virus definition pada anti virus yang telah diinstal pada workstation. 
 
5. Denial of service 
    Pengertian dari denial of service telah dibahas pada bagian sebelumnya.

6. Scanning
   Pengertian dari scanning telah dibahas pada bagian sebelumnya. Untuk meminimalisir penyerangan terhadap keamanan jaringan, hal yang dapat dilakukan administrator dalam memonitoring jaringan sebaiknya adalah dengan membatasi user yang dapat melakukan full-access ke dalam suatu server. Cara paling sederhana adalah dengan memberlakukan wewenang read only untuk semua user. Cara lain adalah dengan melakukan pembatasan berdasarkan hal berikut ini: 
a. MAC Address 
  Contohnya, user yang dapat melakukan akses secara penuh adalah user yang memiliki alamat abcd:1020:fa02:1:2:3. 

b. IP Address 
  Contohnya, user yang dapat melakukan akses secara penuh adalah user yang memiliki alamat 192.168.2.1.
 
 Pemonitoran juga dapat dilakukan dengan melakukan pengauditan sistem Log pada server tertentu oleh administrator jaringan. Tujuannya adalah mengidentifikasi gangguan dan ancaman keamanan yang akan terjadi pada jaringan.
 
Administrator dapat juga menggunakan software seperti NSauditor yang bertujuan untuk mengevaluasi keamanan jaringan dan dapat melakukan audit untuk penanggulangan kesalahan.

Slain NSauditor, ada pula tools yang lain yang dapat digunakan untuk mendiagnosis seperti: 
a. GFI Network Server Monitoring 
b. MRTG

Selain perangkat lunak, perangkat keras pun perlu dilakukan monitoring. Hal apakah yang perlu diperhatikan dalam monitoring perangkat keras antara lain adalah sebagai berikut:
a. Waktu respon perangkat keras 
b. Kompatibilitas dengan perangkat lunak

Pada sistem operasi tertentu perlu dirancang sistem monitoring yang bersifat user friendly, seperti merancang sistem monitoring berbasis web (misalnya menggunakan PHP dan Apache, dengan browser dan Linux kernel 2.4.xx). Untuk dapat menerapkan sistem monitoring berbasis web ada dua hal yang perlu diperhatikan, sebagai berikut:
a. Koneksi ke internet atau intranet 
b. Kompatibilitas dengan browser

Intrusion Detection System
Intrusion Detection System (IDS) adalah sebuah sistem untuk mendeteksi penyalahgunaan jaringan dan sumber daya komputer. IDS memiliki sejumlah sensor yang digunakan untuk mendeteksi penyusupan. Contoh sensor meliputi: 
1. Sebuah sensor untuk memonitor TCP request
2. Log file monitor 
3. File integrity checker

IDS memiliki diagram blok yang terdiri dari 3 buah modul, sebagai berikut: 
1. Modul sensor (sensor modul) 
2. Modul analisis (analyzer modul) 
3. Modul basis data (database modul) 

Sistem IDS bertanggung jawab untuk mengumpulkan dara-data dari sensor dan kemudian menganalisisnya untuk diberikan kepada administrator keamanan jaringan. Tujuannya adalah untuk memberikan peringatan terhadap gangguan pada jaringan. Teknologi IDS secara umum terbagi menjadi NIDS (Network Intrusion Detection System) dan HIDS (Host Intrusion Detection System). Snort adalah salah satu open source yang baik untuk NIDS. Sistem deteksi Snort terdiri dari sensor dan analyzer.

AIRIDS (Automatic Interactive Reactive Intrusion Detection System) adalah suatu metode kemanan jaringan yang bertujuan untuk membentuk suatu arsitektur sistem keamanan yang terintegrasi. Untuk mewujudkan AIRIDS perlu dirancang komponenkomponen sistem jaringan sebagai berikut:
1. IDS 
2. Sistem firewall
3. Sistem basis data


=======================================================================
SISTEM KEAMANAN PADA LINUX
=======================================================================
 Keamanan Jaringan Pada Sistem Operasi Linux – Pada kesempatan kali ini saya akan sedikit membahas mengenai Keamanan Jaringan Pada Sistem Operasi Linux.Bermodalkan ilmu yang agak sok tau ini saya mencoba membahas mengenai Keamanan Jaringan Pada Sistem Operasi Linux yang dikutip dari “Adiministrasi Jaringan Linux”, oleh: R. Anton Raharja, Afri Yunianto, Wisesa Wdiantoro..

Beberapa  ini akan dibahas secara mendasar pada artikel kali ini yang telah saya sadur dan saya tulis ulang dengan menggunakan bahasa pribadi sendiri.Berikut ini adalah ulasan mengenai .Keamanan Jaringan Pada Sistem Operasi Linux

1.Security.
Ketika jaringan kita terhubung dengan sebuah WAN atau terhubung dengan Internet, maka kita tidak hanya harus mempertimbangkan masalah keamanan dari tiap-tiap komputer di dalam jaringan kita, tetapi juga harus memperhatikan keamanan jaringan secara keseluruhan.
Kita tidak dapat menjamin bahwa semua orang di “luar sana” adalah orang baik-baik, sehingga permasalahan keamanan jaringan ini merupakan hal yang harus mendapat perhatian yang lebih dari seorang administrator jaringan. Kita juga sebaiknya tidak selalu berpikir bahwa keamanan jaringan bukan hanya berhubungan dengan hacker atau cracker dari “luar sana” tetapi sering kali ancaman tersebut juga datang dari sisi jaringan internal kita sendiri.
2. Kepedulian masalah security.
Berikut diberikan beberapa contoh hal-hal yang harus diwaspadai dalam keamanan jaringan :
  • Password Attack
Deskripsi : usaha penerobosan suatu sistem jaringan dengan cara memperoleh password dari jaringan tersebut.
Pencegahannya : installah shadow password, suatu program enkripsi untuk melindungi password.
  • Malicious Code
Deskripsi : kode-kode pada suatu program yang “tersamar” yang tidak diketahui fungsi dan manfaatnya, tetapi sewaktu-waktu dapat aktif dan beraksi membahayakan keadaan sistem.
Pencegahan : gunakan program-program seperti tripwire, TAMU, sXid atau dengan menggunakan MD5Checksum.
  • Sniffer
Deskripsi : suatu usaha untuk menangkap setiap data yang lewat dari suatu jaringan.
Pencegahan : mengenkripsikan semua data yang akan kita lewatkan kedalam jaringan, misalnya menggunakan ssh (secure shell) yang mempunyai fungsi yang sama dengan telnet tetapi semua data yang dilewatkan kejaringan akan di enkrip dengan enkripsi 128 bit.
  • Scanner
Deskripsi : merupakan utilitas bantu untuk mendeteksi celah-celah keamanan.
Pencegahan : pada umumnya program-program scanner menggunakan paket SYN dan ACK untuk mendeteksi celah-celah sekuriti yang ada pada suatu sistem, SYN dan ACK menggunakan ICMP sehingga untuk pencegahannya adalah memfilter paket-paket ICMP dari sistem.
  • Spoofing
Deskripsi : merupakan penyerangan melalui autentifikasi suatu sistem ke sitem lainnya dengan menggunakan paket-paket tertentu.
Pencegahan : konfigurasikan sistem untuk menolak semua paket yang berasal dari localhost, memakai program enkripsi untuk akses remote (mis: ssh), mematikan service yang berhubungan dengan “dunia luar” apabila dirasakan kurang diperlukan.
  • Denial Of Service (DOS) Attack
Deskripsi : DoS merupakan serangan yang dilancarkan melalui paket-paket tertentu, biasanya paket-paket sederhana dengan jumlah yang sangat banyak/besar dengan maksud mengacaukan keadaan jaringan target.
Pencegahan : dilakukan dengan mematikan alamat broadcast, dan memfilter paket-paket ICMP, UDP, serta selalu melakukan update kernel yang digunakan oleh sistem.
3. Setting Beberapa File.
Beberapa file perlu dikonfigurasi untuk mengamankan jaringan :
  • /etc/host.allow
File ini digunakan untuk mengizinkan user dari luar untuk login ke dalam system berdasarkan hostname dan IP addressnya.
  • /etc/host.deny
Berlawanan fungsi dengan host.allow, file ini berisi daftar hostname dan nomor IP address yang dilarang melakukan remote login ke dalam system.
  • /proc/sys/net/ipv4/icmp_echo_ignore_all
File ini apabila bernilai “1″ maka semua paket-paket yang menggunakan port icmp akan di tolak.
  • /proc/sys/net/ipv4/icmp_echo_ignore_broadcasts
Agak berbeda dengan file sebelumnya, apabila bernilai “1″ file ini hanya menolak semua paket-paket icmp yang berasal dari IP broadcasts. jadi tidak seluruh paket icmp ditolak (deny).
  • /proc/sys/net/ipv4/conf/all/rp_filter
File ini digunakan untuk menghindari usaha spoofing dari luar system. Set “1″ untuk mengaktifkannya.
  • /proc/sys/net/ipv4/tcp_syncookies
SYN attack adalah sebuah serangan DoS yang akan menghabiskan semua resource cpu dari system. Set “1″ untuk mengaktifkannya.
  • /etc/pam.d/su
Apabila system menggunakan PAM, dapat dikonfigurasikan untuk membatasi akses root berdasarkan user. Tambahkan dua baris di bawah pada /etc/pam.d/su,agar hanya user dibawah group wheel saja yang dapat login sebagai root.
  • auth sufficient /lib/security/pam_rootok.so debug
  • auth required /lib/security/pam_wheel.so group=wheel
  • /etc/lilo.conf
Untuk lebih mengamankan system tambahkan password dan statement restricted pada lilo.conf agar tidak semua orang dengan mudah masuk ke dalam sistem dan mempunyai kekuasaan root.

Referensi :
  

  
  




0 comments:

Post a Comment

Pengikut tah Oreng Madureh

SALAM SETTONG DHERE KWAN


Pertama Datang di BLC TELKOM - KPLI KLATEN

Tepat pada hari selasa jam 19 : 20. saya bersama teman-teman di madura sampai di blc telkom. kita di blc akan pkl selama 3 bulan. saya cukup bangga ada di blc karna saya bisa berkenalan sama anak-anak dari seluruh daerah di indonesia.....
Salam anak Rantau Tambelangan Sampang Madura

Salam Settong Dhere

Popular Posts